JAKARTA - Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Sektor Migas Faisal Basri menurutkan, Indonesia memang tidak sekaya negara-negara Timur Tengah, Rusia, dan Amerika Serikat (AS). Namun, di antara negara ASEAN, Indonesia terbilang paling kaya, walaupun cadangan terbukti minyaknya hanya sekitar 3,6 miliar barel.
Dengan tingkat produksi sekarang, kata Faisal, cadangan itu bakal habis dalam 13 tahun. Jika tidak ada eksplorasi, cadangan potensial sebanyak 3,7 miliar barel tidak akan menjelma sebagai cadangan terbukti (proven reserves).
"Migas bukan sekedar sumber energi, melainkan juga sebagai pundi-pundi penerimaan negara atau penopang APBN. Ironisnya, subsidi BBM sudah jauh melampaui penerimaan negara dari bagi hasil minyak dan pajak keuntungan perusahaan minyak," sebut Faisal dalam blognya di Jakarta, Senin (17/11/2014).
Menurutnya, subsidi BBM yang membuat primary balance dalam APBN sudah mengalami defisit sejak 2012. Lebih ironis lagi, dalam sepuluh tahun terakhir, sembilan tahun terjadi subsidi BBM lebih besar dari defisit APBN.