Faisal Basri Ungkap Buruknya Wajah Industri Migas RI

Dani Jumadil Akhir, Jurnalis
Senin 17 November 2014 10:51 WIB
Faisal Basri Ungkap Buruknya Wajah Industri Migas RI. (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Sektor Migas Faisal Basri menurutkan, Indonesia memang tidak sekaya negara-negara Timur Tengah, Rusia, dan Amerika Serikat (AS). Namun, di antara negara ASEAN, Indonesia terbilang paling kaya, walaupun cadangan terbukti minyaknya hanya sekitar 3,6 miliar barel.

Dengan tingkat produksi sekarang, kata Faisal, cadangan itu bakal habis dalam 13 tahun. Jika tidak ada eksplorasi, cadangan potensial sebanyak 3,7 miliar barel tidak akan menjelma sebagai cadangan terbukti (proven reserves).

"Migas bukan sekedar sumber energi, melainkan juga sebagai pundi-pundi penerimaan negara atau penopang APBN. Ironisnya, subsidi BBM sudah jauh melampaui penerimaan negara dari bagi hasil minyak dan pajak keuntungan perusahaan minyak," sebut Faisal dalam blognya di Jakarta, Senin (17/11/2014).

Menurutnya, subsidi BBM yang membuat primary balance dalam APBN sudah mengalami defisit sejak 2012. Lebih ironis lagi, dalam sepuluh tahun terakhir, sembilan tahun terjadi subsidi BBM lebih besar dari defisit APBN.

"Secara tak langsung bisa dikatakan sebagian subsidi BBM sudah dibiayai dengan utang pemerintah," ucap dia.

Salah urus pengelolaan migas berimbas pula terhadap kemampuan industri. Karena tidak membangun kilang selama puluhan tahun, Indonesia kehilangan kesempatan menghasilkan produk ikutan dari BBM, yakni konsensat yang merupakan bahan baku utama industri petrokimia.

"Industri ini merupakan salah satu pilar utama industrialisasi. Tak heran kalau selama satu dasawarsa terakhir pertumbuhan industri manufaktur hampir selalu lebih rendah dari pertumbuhan PDB. Akibat lainnya, impor plastik dan barang dari plastik dan produk kimia organik relatif besar, masing-masing terbesar keempat dan kelima," jelas dia.

(Widi Agustian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya