"Kalau Filipina tidak berikan subsidi BBM atau produk tapi langsung ke individu, juga bantu transportasinya, kopajanya, bajajnya," jelasnya.
Lebih lanjut dia menyebutkan bahwa kenaikan harga BBM yang belum lama dilakukan belum lama ini bisa menghemat Rp111 triliun pada tahun 2015.
"Analisa proyeksi saving Rp20 triliun pada 2014. Di 2015 saving Rp111 triliun. Saving Rp20 triliun tahun ini itu untuk cegah defisit APBN, Tapi yang di 2015 itu betul-betul karya. Kalau Rp111 triliun, 50 persen dialihkan untuk bangun infrastruktur akan membantu," tukasnya.
(Rizkie Fauzian)