"Kita akan menyalurkan sekitar 200 ribu ton beras raskin untuk membantu masyarakat menengah ke bawah, itu untuk kebutuhan selama satu bulan di 2014 ini," ujar Gobel di Gedung Bulog Divisi Regional DKI, Jakarta, Senin (15/12/2014).
Dia menjelaskan, untuk mengisi kekosongan stok beras raskin, dia bekerja sama dengan Bulog akan melakukan operasi pasar khusus. Hal itu dilakukan untuk mencegah salah sasaran penerima beras raskin. "Takut salah sasaran, karena mereka sangat membutuhkan beras," katanya.
Selain itu, dia menjelaskan bahwa ketersediaan stok beras untuk sekarang ini masih cukup, sekira 1,7 juta ton beras. Oleh karena itu, impor beras masih belum diperlukan.
"Untuk izin impor sendiri yang dilakukan Bulog sekitar 500 ribu ton, tapi yang baru dilakukan hanya di bawah 425 ribu ton dan realisasinya hanya sekitar 325 ribu ton. Kita masih punya stok yang cukup, jadi enggak perlu impor lagi," tukas dia.
(Martin Bagya Kertiyasa)