Sekretaris Jendral (Sekjen) Asosiasi Maskapai Penerbangan Nasional Indonesia atau Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Tengku Burhanudin mengatakan, meskipun para maskapai saat ini berjualan melalui internet dan ATM, namun masyarakat masih memilih membeli tiket langsung di konter maskapai di bandara. Hal itu dikarenakan, masih minimnya masyarakat yang mengerti tentang tata cara pembelian tiket secara online.
"Apalagi yang sifatnya LCC pada umumnya dia jual tiket itu punya kantor di bandara. Meskipun saat ini semua melalui internet, atau ATM. Tapi masyarakat belum semua memahami pemesanan tiket online. Kalau begini, kita lihat dulu. Kami sendiri melihatnya ya pendapatan mereka itu dengan biasanya didapat dari gerai ya berkurang," ujar Tengku di Jalan Veteran I, Jakarta, Selasa (3/2/2015).
Meskipun begitu dirinya tetap menyambut positif atas niatan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan yang ingin menghapus praktek calo tiket di bandara. Menurutnya memang calo-calo tersebut selama ini mengganggu kenyamanan para pengguna jasa di bandara.
"Kalau kita lihat di luar negeri tidak ada dijual tiket di bandara. Pada umumnya orang yang ke bandara itu sudah siap traveling. Jadi nanti kita lihat setelah dilaksanakan ini, apakah benar begitu. Diuji dulu, kalau memang calo lantas hilang berarti memang benar," tukasnya.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Kemenhub mengeluarkan surat edaran yang tertuang dalam Surat bernomor HK 209/I/I6PHB.2014. Salah satu poinnya mengharuskan seluruh maskapai menghapuskan penjualan tiket di gedung terminal penumpang mulai 15 Februari 2015.
(Rizkie Fauzian)