Banyak ekonom merasa bank sentral takkan mengubah BI Rate menyusul depresiasi rupiah sebesar 6 persen tahun ini dan 2 persen pekan lalu.
Meski pertumbuhan ekonomi melambat, pemerintah mengkhawatirkan arus modal keluar akibat rencana bank sentral Amerika Serikat menaikkan suku bunga jangka pendek dalam waktu dekat.
Keputusan mengejutkan bank sentral untuk memangkas suku bunga pada Februari mendorong pemodal untuk menarik dana, yang pada gilirannya menekan rupiah.
Asing menggelontorkan modal ke dalam negeri pada beberapa tahun terakhir demi menyasar imbal hasil. Sekitar 40 persen surat utang berdenominasi rupiah dimiliki oleh pemodal asing. Bank Indonesia kini cemas atas kemungkinan penarikan dana itu.