Lebih lanjut, faktor lain adalah impor migas Indonesia yang mencapai 45 persen. Begitu pula dengan industri pangan Indonesia yang juga mengimpor bahan baku sekira 60 persen.
"Negara kita luas, kita harus bisa swasembada beras dan kedelai. Yang strategis itu beras, gula, kedelai dan jagung," tegas dia.
Faktor terakhir terkait rapuhnya fundamental perekonomian Indonesia disebutkan Natsir adalah jasa. Industri penerbangan di Indonesia bertransaksi menggunakan dolar Amerika Serikat (USD).
"Siapa pun yang punya airlines, pasti bayar sewanya pakai dolar AS. Yang banyak menggunakan jasa itu adalah industri penerbangan," tutupnya.
(Rizkie Fauzian)