Dia menyebutkan, jangan sampai pengalaman presiden sebelumnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terulang lagi di Jokowi. “Pada zaman SBY dijanjikan investasi dari Timur Tengah, tapi tidak ada kenyataan janji itu terjadi,” kata dia dalam MNC Business Channel, Senin (30/3/2015).
Dia melanjutkan, Jokowi melakukan langkah tepat dengan menyasar investor dari Jepang dan China. “Tapi, yang diharapkan bukan sekedar janji para investor di sana dalam merealisasikan di Indonesia. Pemerintah harus follow up terus janji ini, karena problemnya janji investor asing tidak ada kenyataannya," ungkap dia.
Dirinya melanjutkan, Jepang sudah menjadi mitra investasi sejak dulu yang terus mendukung Indonesia. Nilai investasinya Jepang juga dia nilai sudah cukup tinggi. “Sementara China, sudah jelas, Indonesia harus mendatangi suatu negara yang 'kaya dan China mempunya kekuatan yang besar untuk itu," ungkapnya.
"Koordinasi harus jelas, jangan cuma rencana awal saja, tapi harus terealisasi," tegasnya.
(Widi Agustian)