Namun, pada perjalanannya energi ini belum juga dimanfaatkan secara maksimal karena terganjal berbagai hal, salah satunya ketakutan masyarakat soal dampak nuklir yang terjadi di Fukoshima dan Rusia.
Menteri Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Muhammad Nasir mengatakan, tidak ada yang perlu dikhawatirkan terhadap energi nuklir. Pihaknya pun terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar masyarakat tidak perlu takut terhadap energi nuklir.
"Ada banyak cadangan energi di Indonesia. Misalnya Batubara, geothermal,BBN dan nuklir. Saya mencoba mencanangkan pada masyarakat soal PLTN. Edukasi dulu pada masyarakat kalau pembangkit nuklir itu aman dan efisien," kata dia dalam diskusi yang bertajuk "Energi Kita" di Bumbu Desa, Minggu (14/4/2015).
Lebih lanjut dirinya menyebut, bahkan pihaknya telah membangun sebuah reaktor eksperimen untuk membuktikan pada masyarakat bahwa nuklir itu aman. Salah satu reaktor daya eksperimen tersebut dibangun di pulau Bangka.
Senada dengan Menristek, Anggota DPR Komisi 7 Fraksi PKB Agus sulistyono mendukung nuklir sebagai energi alternatif yang efisien. Hal ini karena menurut dia Indonesia benar-benar membutuhkan energi alternatif seperti nuklir.
"Banyak pihak yang belum paham soal nuklir. Banyak yang bilang nuklir berbahaya, dan lain-lain. Kami sering mendorong ESDM untuk melakukan sosialisasi. Untuk itu, pemerintah harusnya serius memulai. UU energi sudah ada, pemerintah peraturan juga sudah ada. Jadi tunggu apa lagi," tanyanya.
(Rizkie Fauzian)