JAKARTA – Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) menargetkan pembangunan pembangkit listrik 35.000 mw dalam kurun waktu lima tahun. Pembangkit listrik tersebut dibangun untuk memenuhi kebutuhan listrik di seluruh Indonesia.
Namun, rencana Jokowi ini justru mendapat kritikan dari anggota DPR Fraksi PKB, Agus Sulistyono. Menurutnya, rencana pembangunan pembangkit listrik 35.000 itu terlalu muluk karena berdasarkan pengalaman yang lalu, target yang dipasang pemerintah tidak pernah ada yang tercapai.
"Jaman SBY saja mau bangun pembangkit listrik 10 mw saja masih keteteran. Saya kritik keras program pembangunan pembangkit listrik 35.000 mw ini, “kata dia dalam diskusi yang bertajuk "Energi Kita" restoran Bumbu Desa di Jakarta, Minggu (12/4/2015).
Menurutnya, agar hal ini tidak terulang kembali, dia tidak henti-hentinya menyuarakan pada pemerintah untuk menggunakan energi alternatif seperti nuklir. Hal ini dilakukan agar target pembangunan pembangkit listrik ini bisa tercapai.
"Kami tidak hentinya menyuarakan PLTN itu direalisasikan. Karena kalau kami diam kami salah. Saya pernah menyampaikan pada ESDM terkait hukum dan peraturan pemerintah terkait pembangunan PLTN ini. Penyediaan energi PLTN ini sudah sangat urgent. Untuk itu, kepentingan listrik ini harus didorong kuat supaya penggunaan energi nuklir ini bisa dimulai," kata dia.
(Rizkie Fauzian)