JK: Ekonomi Melambat, Ada Berita Baik dan Buruk

JAKARTA - Di depan para pengusaha, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebutkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang pada kuartal I-2015 jauh di bawah target dengan capaian 4,71 persen, memiliki sisi baik dan buruk.

"Angka statistik kita 4,7 persen, ada berita baik dan buruk. Buruknya ini di bawah target. Tetapi baiknya kita masih lebih baik dari negara lainnya di kawasan ini," kata JK saat membuka penyelenggaraan IIF Asian Summit 2015 di Ritz Charlton Pacific Place, Jakarta, Kamis (7/5/2015).

Menurut JK, di era pemerintahan Presiden Pertama Indonesia Soekarno, Indonesia sudah memulai globalisasi, saat itu pula pemerintah harus siap dengan perkembangan yang terjadi di global.

"Siap atau tidak kita sekarang berada di era globalisasi. Tentu saja di situasi ini kita bicara soal ekonomi tapi isu lainnya juga banyak yang harus kita bicarakan," tambahnya.

Tidak hanya itu, sambung JK, perkembangan ekonomi global juga tentunya tidak bisa diatasi oleh salah satu negara saja, akan tetapi harus dirundingkan secara bersama.

"Ini situasi kita dan harus dibicarakan secara bersama-sama karena kita ingin tumbuh lebih baik. Enggak ada yang mengharapkan pertumbuhan rendah," tutupnya.