"Percuma pertumbuhan ekonomi lima persen, tapi inflasi 12 persen enggak ada artinya, karena masyarakat akan beli sebuah barang akan terasa betapa mahal," jelas Jokowi saat meresmikan pembukaan Rapat Koordinasi Nasional VI Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) 2015 di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Rabu (27/5/2015).
Jokowi menambahkan, jika pertumbuhan ekonomi mencapai lima persen dan inflasi bisa ditekan di bawah lima persen, akan sangat bagus untuk masyarakat. "Artinya masyarakat bisa nikmati sebuah perbedaan inflasi dengan angka pertumbuhan ekonomi itu," tegasnya.
Oleh karena itu, dia mengatakan pengendalian inflasi tidak kalah pentingnya dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. "Dua hal itu selalu saya sampaikan kepada gubernur, bupati, walikota. Tadi sudah disampaikan secara komplit oleh Gubernur BI (Agus Martowardojo) mengenai masalah inflasi dan pengendaliannya," paparnya.
Menurut Jokowi, beberapa hal yang menyangkut inflasi sering disampaikan adalah bagaimana pentingnya fokus pada masalah infrastruktur. "Karena memang infrastruktur inilah yang nantinya bisa menekan harga-harga transportasi dan membuat harga akan murah," tukasnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)