Cara Menyiasati Mahalnya Biaya Pendidikan?

Koran SI, Jurnalis
Senin 22 Juni 2015 19:17 WIB
Ilustrasi pendidikan anak. (Foto: Okezone)
Share :

Menyoal kesiapan pendanaan untuk pendidikan, ada banyak produk yang ditawarkan oleh lembaga keuangan untuk mempersiapkan agar si anak dapat memasuki sekolah di setiap jenjangnya tanpa terkendala dana dari orang tua mereka. Di antaranya, tabungan pendidikan dan asuransi pendidikan. Kedua jenis produk ini memiliki risiko dan keuntungan yang berbeda.

Asuransi pendidikan merupakan kontrak antara perusahaan asuransi dengan nasabah yang merupakan orang tua anak. Nasabah setuju untuk membayar sejumlah premi asuransi secara berkala kepada pihak perusahaan asuransi. Nantinya, nasabah akan mendapatkan jumlah dana pendidikan tertentu dari perusahaan asuransi ketika anak memasuki usia sekolah sesuai dengan jenjang pendidikannya.

Sementara, tabungan pendidikan adalah kontrak antara bank dengan nasabah sebagai orang tua yang setuju bank mendebet sejumlah dana secara rutin dari rekening untuk disetorkan ke dalam rekening tabungan pendidikan anak. Dana hasil dari investasi setoran rutin tabungan tersebut baru dapat diambil saat anak memasuki usia sekolah sesuai dengan jenjang pendidikannya.

Tabungan pendidikan kadang juga ditambahkan manfaat proteksi yang berupa asuransi jiwa untuk mengantisipasi risiko terhentinya setoran rutin tabungan akibat kematian. CEO & President Director Cigna Indonesia Tim Shields mengatakan, perencanaan finansial yang matang akan memberikan kepastian dana yang dibutuhkan oleh anak untuk mengejar pendidikan lanjutan.

”Sebaiknya, orang tua melakukan survei untuk mempertimbangkan berapa kebutuhan dana yang diperlukan untuk setiap jenjang pendidikan. Ditambah lagi dengan menghitung peningkatan biaya hidup setiap tahunnya, sehingga dana yang dipersiapkan akan mencukupi kebutuhan,” ungkapnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya