Target Penerimaan Pajak Jokowi Jadi Tanda Tanya Besar

Dani Jumadil Akhir, Jurnalis
Sabtu 15 Agustus 2015 10:12 WIB
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Kalangan pengusaha yang tergabung dalam Asoasiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) tidak terlalu mengkhawatirkan target pertumbuhan ekonomi yang dipatok Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebesar 5,5 persen dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016. Pengusaha justru menanyakan target penerimaan negara yang tinggi, seperti halnya penerimaan pajak.

"Kalau melihat angka pertumbuhan ekomomi 5,5 persen, pandangan kami moderat, sesuai dapat dicapai. Tapi kalau penerimaan, misalnya pajak, itu tanda tanya besar," ujar Ketua Umum Apindo Haryadi Sukamdani dalam diskusi Polemik Sindotrijaya Network dengan topik Catatan RAPBN 2016 di Warung Daun Cikini, Sabtu (15/8/2015).

Hariyadi menjelaskan, target penerimaan pajak yang sudah dipatok pemerintah mulai dipertanyakan pada awal pemerintahan Jokowi-JK. Pasalnya pada tahun ini, penerimaan pajak ditargetkan naik sekira 38 persen, sedangkan tahun ini naiknya 5,1 persen.

"Di tahun ini penerimaan pajak kalau enggak salah Rp1.486 triliun, sekarang jadi Rp1.565,8 triliun. Kalau kita hitung-hitung 38 persen ditambah 5 persen, itu sudah 43 persen. Ini catatan bagi kami, jangan sampai target ini menimbulkan kontra produktif," pintanya.

Pasalnya, dengan target penerimaan pajak yang tinggi, akan membuat pemerintah melakukan pengumpulan pajak. Namun, jangan membuat ketidakpercayaan pasar.

"Ini akan kontra produktif, ini sudah timbul di properti, yang naikkan PPnBM. Ini kami berikan pesan kami yang kuat, boleh saja pasang target, tapi melihat kondisi yang ada," tukasnya.

(Fakhri Rezy)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya