Indonesia Disebut Rugi Rp101 Triliun dari Illegal Fishing

Prabawati Sriningrum , Jurnalis
Rabu 16 September 2015 11:15 WIB
Ilustrasi perikanan. (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Kawasan perairan Indonesia masih menjadi target utama para pelaku penangkapan ikan secara ilegal (illegal fishing). Akibatnya, potensi laut dunia, termasuk Indonesia dihadapkan pada tantangan besar dari praktik illegal fishing maupun praktik kepariwisataan bahari yang belum mengikuti kaidah konservasi berimbas pada kerugian besar ekonomi.

Direktur Jenderal WWF Internasional Marco Lambertini mengatakan, berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada 2014, tercatat kerugian negara akibat tindakan illegal fishing melebihi Rp101 triliun per tahunnya. Tingkat kerugian itu, sekira 25 persen dari total potensi perikanan yang dimiliki Indonesia sebesar 1,6 juta ton per tahun.

Kendati demikian, Living Blue Planet Report yang dirilis WWF menyatakan bahwa kondisi laut dan sumber daya masih dapat diperbaiki untuk kembali pada tingkat kelestarian yang mampu menopang kehidupan manusia.

"Dalam kurun waktu satu generasi, aktivitas manusia telah menimbulkan kerusakan parah pada laut dengan menangkap ikan pada laju yang lebih cepat dari pada siklus reproduksinya," tutur dalam acara Peluncuran Living Blue Planet Report dan Penandatanganan WWF Signing Blue, di Jakarta, Rabu (16/9/2015).

"Perubahan besar diperlukan untuk memastikan kehidupan laut yang tetap melimpah untuk generasi mendatang," tambahnya.

Sementara itu, CEO WWF Indonesia Efransjah mengatakan, perubahan mendasar dibutuhkan ialah mengubah pola hidup terhadap batas daya dukungan laut. Agar laut dapat menjamin ketahanan pangan menjadi sumber penghidupan, serta mendukung pertumbuhan ekonomi dan menjaga keseimbangan ekosistem global.

"Selain sektor perikanan, laut juga menggerakkan berbagai sektor ekonomi lainnya seperti industri pariwisata," kata dia.

Sekadar informasi, data World Travel Monitoring Forum menunjukkan industri kepariwisataan Indonesia masuk dalam 13 negara yang mengalami pertumbuhan pariwisata tercepat di dunia.

Pada 2014, industri pariwisata Indonesia tumbuh 7,2 persen setara dengan jumlah kunjungan 9,4 juta wisatawan mancanegara. Dalam skala bentang laut seperti Coral Triangle, industri pariwisata bahkan berkontribusi USD 1,2 juta dan berpeluang tumbuh lebih besar.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya