Ramah pun mengakui bahwa perusahaan tersebut sedang vailid dan akhirnya harus merampingkan karyawannya. “Maklum, operasional Ford akan berhenti pertengahan tahun ini. Makanya kami dipecat,” ujarnya. Disinggung tentang target penjualan mobil Ford selama bekerja di dealer Ford Medan, Ramah mengaku penjualannya selama enam bulan terakhir tidak mencapai target.
Dari total enam unit mobil yang ditargetkan, Ramah hanya mampu menjual empat unit. Diketahui, kinerja sales diukur dari tercapai atau tidaknya target penjualan yang telah ditetapkan. Jika tidak mencapai target penjualan, perusahaan berhak mengevaluasi kinerja salestersebut. “Memang, selama enam bulan terakhir ini penjualan saya kurang dua unit mobil lagi dari target.
Tapi bukan karena itu. InikarenaFord akan berhenti beroperasi dan mungkin akan berganti dengan nama lain,” paparnya. Ramah mengaku sudah tiga tahun menjadi bekerja di dealer Ford Medan tersebut. Walaubelum diangkat menjadi karyawan, namun Ramah menyesali dealer Ford Medan tidak memberikan bonus apresiasi kepada karyawan yang telah diberhentikan tersebut.
“Memang, saya sendiri tidak menuntut apa-apa. Tapi setidaknya ada apresiasilah dari perusahaan. Saya sudah tiga tahun bekerja di sini,” ucapnya. Menanggapi itu, Kepala Cabang Dealer Ford Medan, Jaya Kontes, mengungkapkan tidak ada pengurangan karyawan dealerFord Medan sebelum pertengahan tahun ini.
“Itu bukan pengurangan karyawan. Hanya evaluasi kerja untuk para sales. Salesyang tidak capai target, pasti dievaluasi kerjanya dan itu rutin kami lakukansetiaptahun, bukantahun ini saja,” paparnya lewat ponsel. Jaya Kontesa menambahkan, untuk mengetahui dengan pasti alasan dipecatnya para karyawanitu, tanyakan langsung kepada karyawan yang dipecat itu terkait target penjualannya. “Tanyakan saja sama yang katanya dipecat itu, apakah penjualannya mencapai target. Kalau dia mencapai target penjualan, tidak mungkin terkena dampak evaluasi kerja itu,” ujarnya.
(Fakhri Rezy)