INDRAMAYU – Beras impor asal Vietnam membanjiri gudang milik Sub Divre Bulog Indramayu. Beras impor tersebut disimpan di sejumlah gudang dengan jumlah bervariasi.
Kasie Pelayanan Publik Sub Divre Bulog Indramayu Apip Wijaya mengatakan, di Kabupaten In dra mayu, terdapat 4.000 ton beras impor asal Vietnam.”Beras im por untuk menjaga stok beras yang ada. Mengenai pengguna an nya masih dipertimbangkan,” kata dia, kemarin.
Bulog Indramayu juga memastikan, karena masih ada penga daan dari hasil panen petani, beras impor dipastikan ti dak akan dikeluar kan dari gudang dalam waktu dekat ini.”Untuk kebutuhan raskin, kita akan pa kai hasil panen pe tani dari hasil penyerapan mitra-mitra Bulog di desa- desa,” sebutnya.
Ketua LSM Surya Dharma Besar Buntaran mengatakan, salah satu andalan perekonomian Kabupaten Indramayu saat ini ada lah bidang pertanian. Dengan luas lahan yang sangat besar dan mampu menghasikan pro duksi padi hingga 1,7 juta ton se tiap tahun, sangat naif jika Kabu paten Indramayu dikatakan se bagai daerah rawan pangan.
Adanya aktivitas bongkar muat beras impor Vietnam di Gu dang Singakerta II, Ke camatan Krangkeng, Kabupaten Ind ramayu, dianggap sebuah hal yang miris bagi daerah pemasok beras nasional seperti Ka bu pa ten Indramayu.”Kami sangat kecewa dengan pengiriman beras impor ini. Padahal, kita tahu Ka bupa ten Indramayu bukan wilayah rawan pangan,” tuturnya.