JAKARTA - Hingga akhir 2015, tingkat okupansi pasar ruang perkantoran terus memperlihatkan kemerosotan. Bahkan, hal ini berlanjut hingga kuartal I-2016.
Associate Director Research Colliers International Indonesia, Ferry Salanto mengatakan, hal tersebut terlihat dari adanya catatan penurunan sebesar 0,8 persen hingga menjadi 88,6 persen pada semua kelas, baik itu grade A maupun kelas premium, terutama di kawasan Central Business District (CBD). (Baca juga: Pasokan Meningkat, Harga Sewa Perkantoran di Jakarta Menurun)
"Penurunan tidak terlalu signifikan bila dibandingkan dengan kuartal IV-2015 yang sebesar 89,4 persen," ujarnya di Jakarta, Rabu (6/4/2016).
Sementara itu, Lembaga konsultan properti, Jones Lang LaSalle (JLL) mencatat adanya sedikit penurunan harga sewa kantor di pusat perkantoran Jakarta atau central business district (CBD) sepanjang kuartal I 2016. Hal tersebut dsinyalir lantaran adanya kenaikan pasokan gedung perkantoran baru di Jakarta.
Head of Research JLL James Taylor menjelaskan, peningkatan pasokan tersebut tidak diiringi dengan adanya peningkatan permintaan. Hal itu terlihat adanya penurunan okupansi yang turun daru 89 persen menjadi 87 persen.
(Rizkie Fauzian)