JAKARTA - Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung menyebutkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru mengetahui, jika Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Harry Azhar Aziz tercantum dalam data Panama Papers.
Bocornya data-data Panama Papers dari firma hukum internasional Mossack Fonseca yang dihasilkan oleh kerja kolaborasi jurnalis lintas negara mengguncang dunia. Perusahaan konsultasi pemindahan dana legal terbesar keempat sedunia itu terbukti kerap membantu pengemplang pajak serta praktik pencucian uang para pesohor.
[Baca juga: Soal Panama Papers, Nasib Ketua BPK di Tangan Jokowi]
"Ya baru tadi, tadi secara resmi kepala BPK menyampaikan kepada presiden," kata Pramono di Kompleks Istana, Jakarta, Kamis (14/4/2016).
Pramono menuturkan, Presiden Jokowi akan menyerahkan kepada lembaga lain yang lebih berwenang untuk menyelidiki kasus keterlibatan Mantan Anggota Komisi XI DPR tersebut.
[Baca juga: Ditanya soal Panama Papers, Ketua BPK Emosi]
Sejauh ini, kata Pramono, sikap Presiden Jokowi hanya mendengarkan laporan yang disampaikan oleh orang nomor satu di BPK.
"Tadi kami mendengarkan, kalau laporan BPK itu nanti akan diteruskan ke lembaga lain," tutupnya.(rai)
(Rani Hardjanti)