Wisnuardhana menambahkan, meskipun total luas sawah di Bali, mencapai lebih dari 80.500 ha, namun yang diikutkan dalam AUTP tidak begitu banyak. Pasalnya berkaca dari pengalaman luas sawah yang selama ini mengalami masalah gagal panen akibat kekeringan maupun serangan hama.
"Untuk musim tanam berikutnya, yakni Oktober 2016-Maret 2017 juga sudah terdaftar 4.000 ha sawah yang diasuransikan. Tetapi yang 4.000 ha ini belum ada CSR-nya," ucapnya.
Pihaknya sengaja menargetkan lebih banyak sawah yang diasuransikan untuk masa tanam April-September 2016 karena potensi gagal panennya lebih tinggi akibat musim kemarau.
Ke depan, Pemprov Bali juga berencana untuk dapat menganggarkan dana subsidi AUTP melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) "Untuk tahun ini belum bisa dianggarkan karena program AUTP sendiri baru disampaikan oleh pemerintah pusat mulai akhir 2015," tutur Wisnuardhana.
(Rani Hardjanti)