JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara garis besar telah memberikan lampu hijau untuk meneruskan proyek Hambalang. Akan tetapi, orang nomor satu di Indonesia itu memberikan syarat-syarat untuk tetap melanjutkan proyek di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, dari hasil evaluasi tim independen dari ITB, UI, UGM, maka pembangunan bisa dilanjutkan dengan melihat daya dukungnya terlebih dahulu. (Baca juga: Soal Hambalang, Presiden Jokowi Akan Putuskan pada Mei 2017)
"Pembangunan Hambalang ini seperti dokter umum yang melayani pasien penyakit jantung," kata Basuki di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (2/5/2016).
Basuki menjelaskan, tim pakar yang dibentuk pemerintah saat ini tengah melakukan kajian tiga aspek dasar, dari segi geologi dan geologi teknik, pergerakan tanah, dan dari segi bangunannya.
"Untuk itulah, pembangunan selanjutnya harus memperhatikan daya dukung secara menyeluruh," tambahnya.
Kajian yang tengah dilakukan tersebut, kata Basuki, posisi bangunan wisma atlet Hambalang ini berada di atas tanah yang istilahnya mudah bergerak. Bahkan, tekstur tanahnya yang lempung membuat pemerintah harus memastikan bawah infrastruktur air tidak ada yang jatuh atau terserap langsung di lokasi bangunan. (Baca juga: Kepastian Proyek Hambalang, Tunggu Jokowi dari Eropa)
Oleh karena itu, Presiden Jokowi meminta untuk mengevaluasi secara keseluruhan sebelum benar-benar memutuskan nasib proyek di era SBY tersebut. "Termasuk kelanjutannya, misalnya saat ini ada 11 bangunan nanti kami akan lihat sesuai daya dukung berapa apakah yang tadinya delapan lantai mungkin harus di potong," tandasnya.
(Rizkie Fauzian)