Gus Irawan Pasaribu mengaku tak habis pikir dengan pema daman listrik yang masih terjadi di Sumut. Komisi VII yang mitra kerjanya PLN dan Pertamina baru menggelar rapat kerja di DPR. PLN me nyebutkan, listrik Sumut sudah sur plus 6 persen. Kenyataannya masih ada pemadaman listrik.
“Pertamina juga sama saja. Kita dikecewakan. Sumut ini terkesan didiskreditkan untuk urusan energi. Tolong dicatat, PLN ini tidak mau mendengar Ko misi VII. Tak peka dengan suara ma syarakat yang disampaikan lewat DPR,” katanya.
Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPR itu menyebutkan, saat PLTU Nagan Raya baru-baru ini beroperasi dan masuk sistem PLN Sumbagut, PLN malah merelokasi mesin disel (PLTD) berkapasitas 400 MW ke daerah lain. Dalam rapat, dia sudah meng ingatkan hal itu tidak di lakukan supaya ada cadangan listrik di Sumut saat terjadi ma salah namun PLN tetap merelokasi PLTD.
Gus mengatakan, Sumut sudah bertahun-tahun krisis listrik. Pemadaman listrik mem buat industri dan rumah tangga terganggu. Pemadaman juga sering terjadi saat menjelang Ramadan. “Kita tidak mau Sumut pemadaman bergilir lagi. Begitu ada masalah, harus cepat diselesaikan. PLN maupun Pertamina harus responsif atas persoalan yang terjadi,” katanya.
Sementara PT PLN Sum bagut memastikan tidak ada lagi pemadaman bergilir karena PLTMG Arun sudah beroperasi kembali. Bahkan hingga Ramadan, perusahaan ini dipastikan tidak akan gelap-gelapan saat ber buka puasa atau sahur seperti tahun-tahun sebelumnya. “PLTMG Arun sudah pulih beroperasi pada Selasa 10 Mei 2016 pukul 22.30 WIB setelah gas dari fasilitas regasifikasi milik Pertamina di Arun kembali nor mal,” kata General Manajer PT PLN Pembangkitan Sumbagut Sugiyanto ketika dihubungi.