Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim Ardi Prasetyawan menambahkan, saat ini persediaan sembako cukup aman. Diharapkan ini akan berdampak pada kestabilan harga di pasaran. Dia mengakui, saat Ramadan konsumsi masyarakat diperkirakan meningkat sampai 20 persen. Karena itu, dia berharap kenaikan harga maksimal di kisaran 5 persen.
Untuk mengendalikan harga, pihaknya, melalui tim pengendali inflasi daerah (TPID) mengeluarkan enam paket kebijakan. “Jika stok aman dan pasokan lancar, inflasi bisa dikendalikan. Kami menargetkan inflasi di Jatim tahun ini sekitar 4 persen. Hingga April, inflasi sudah mencapai 3,05 persen,” katanya.
Program paket selanjutnya, pihaknya akan melakukan operasi pasar (OP) bantuan ongkos angkut. Program ini dimulai tujuh hari sebelum Ramadan sampai lima hari sebelum Lebaran. Untuk OP bantuan ongkos angkut, Pemprov Jawa Timur menyiapkan anggaran Rp7,5 miliar. Namun, dari pengalaman sebelumnya, rata-rata maksimal menghabiskan dana Rp4,5 miliar.
“Program yang paling ditunggu-tunggu masyarakat adalah adanya mudik dan balik gratis Lebaran dengan angkutan bus dan kereta api. Mudik gratis juga bisa mengurangi kepadatan lalu lintas di jalan, mengurangi beban jalan, mengatasi kemacetan, dan menekan terjadinya kecelakaan,” ujarnya.
(Raisa Adila)