JAKARTA - Koperasi di Indonesia disebut masih belum cukup berkembang dan memberikan kontribusi dalam ekonomi Indonesia. Hal ini lantaran prinsip dasar koperasi yang tidak konsisten diterapkan dalam organisasi tersebut.
Direktur Indef Enny Sri Hartati mengatakan, koperasi seharusnya dapat menjadi tonggak ekonomi Indonesia. Pasalnya, jumlah usaha mikro paling banyak terdapat di Indonesia.
"Jumlahnya mikro kecil terbanyak di Indonesia. Mestinya yang kecil-kecil ini harus mengikuti filosofi lidi. Kalau mereka berdiri sendiri enggak jadi sapu lidi," jelasnya kepada Okezone di Jakarta, Selasa (12/7/2016).
[Baca juga: Pemda Tarik Biaya Pendirian Koperasi, Itu Zalim!]
Dia mengatakan, yang menjadi persoalan saat ini adalah koperasi di Indonesia secara kelembagaan banyak yang menyimpang dari ruh semangat koperasi yang seharusnya. Pasalnya, saat ini koperasi hanya diisi oleh perkumpulan pemberi modal.
"Harusnya yang dihitung kontribusi orangnya. Mereka ada yang memberi kontribusi pemikiran, modal dan sebagainya. Sekarang ruh melenceng banyak koperasi yang hanya perkumpulan modal. Enggak menggunakan prinsip demokrasi," kata dia.
Hal tersebut yang dipercaya membuat koperasi tidak berkembang saat ini. Sehingga, koperasi masih belum mampu menopang ekonomi Indonesia.
(Raisa Adila)