Dana Subsidi Dibatasi, Rumah FLPP Dijual dengan Harga Komersial

Koran SINDO, Jurnalis
Senin 18 Juli 2016 18:08 WIB
Ilustrasi: Shutterstock
Share :

SEMARANG – Para pengembang perumahan dengan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) masih resah dengan pemangkasan dana subsidi untuk Kredit Kepemilikan Rumah (KPR). Pasalnya, pemangkasan subsidi tersebut berdampak terhadap kuota KPR yang dikeluarkan oleh perbankan.

Melihat kondisi tersebut, para pengembang pun mulai menunda untuk melanjutkan pembangunan karena khawatir rumah yang sudah dibangun tidak bisa dijual.

Wakil Ketua DPD REI Jateng bidang Perumahan Rakyat Andi Kurniawan mengaku, saat ini kuota untuk wilayah Kota Semarang dan sekitarnya, hanya tinggal 500 unit saja, padahal permintaan melebih jumlah tersebut. Dia pun memperkirakan, kuota tersebut akan habis pada Agustus.

“Habisnya kuota KPR FLPP ini terjadi lantaran adanya pemangkasan anggaran sehingga kuota berkurang. Akibatnya, rencana pembangunan rumah FLPP berkurang banyak,” katanya saat ditemui di sela-sela pameran REI Expo di Mal Ciputra. (Baca juga: KPR Tak Hanya Untungkan Bank Tapi Juga Pemerintah)

Dia mengaku, sangat menyayangkan pemangkasan subsidi KPR FLPP, pasalnya saat ini pengembang FLPP digenjot oleh pemerintah untuk membangun rumah sebanyak-banyaknya. “Sekarang ini animo masyarakat sedang tinggi-tingginya, tapi dengan kondisi seperti ini kami tidak bisa berbuat apa-apa,” katanya.

Andi menyatakan, akan berkoordinasi bersama dengan REI Pusat untuk menyampaikan aspirasi kepada DPRD, khususnya terkait penambahan anggaran di APBD Perubahan. Selain itu, melalui DPP REI, pihaknya akan mengajukan usulan pula ke Kementrian Perumahan Rakyat dan Kementrian Keuangan.

Menurut Andi, dengan kondisi tersebut para pengembang nantinya mau tidak mau terpaksa menjual rumah FLPP, dengan harga rumah komersial jika memang nanti kuota habis. “Tapi ini akan sulit dilakukan karena segmennya saja sudah berbeda,” ucapnya.

Selama ini, untuk bunga kredit rumah FLPP ditetapkan sebesar 5 persen dengan harga jual rumah di Jawa Tengah Rp116 juta. Tanpa adanya alokasi kredit FLPP dari pemerintah, maka konsumen akan terbebani dengan bunga kredit komersial yang berlaku antara 8,5-10 persen.

Wakil Ketua DPD REI Jateng Bidang Humas Promosi dan Publikasi Dibya K Hidayat menambahkan, pembangunan rumah FLPP untuk kota-kota besar di Jawa Tengah seperti Semarang sudah terealisasi sekitar 1.000 unit. (Baca juga: Keuntungan Meminjam KPR Sejak Dini)

“Untuk Jawa Tengah sendiri ditargetkan pembangunan rumah bersubsidi 13.000 unit. Di Sukoharjo, Solo dan Pekalongan bisa sampai 4.000 unit tapi di Semarang dan sekitarnya baru 1.000 unit,” katanya.

Sementara itu, pameran REI Ekspo di Mal Ciputra digelar mulai 14-25 Juli 2016 mendatang. Pada pameran kali ini diikuti oleh 16 pengembang, tiga apartemen, dan stakeholder springbed.

(Rizkie Fauzian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya