Ilmuwan Meksiko Ciptakan Semen Glow in The Dark

Fhirlian Rizqi Utama, Jurnalis
Jum'at 22 Juli 2016 05:31 WIB
Ilustrasi: Radiantdesign
Share :

MEKSIKO CITY - Ilmuwan Meksiko José Carlos Rubio Avalos berhasil menciptakan semen 'glow in the dark' yang mungkin suatu saat nanti bisa mempercantik suasana malam dari Shanghai ke Seoul.

Bahan hemat energi ini akan menyerap sinar matahari saat siang dan akan memancarkan cahaya saat matahari terbenam atau di malam hari.

 

"Semen ini bisa diaplikasikan untuk interior maupun eksterior," kata Rubio Avalos yang merupakan ilmuwan dari Universidad Michoacana de San Nicolas de Hidalgo, Meksiko seperti dikutip dari CNN, Jumat (22/7/2016).

Semen merupakan industri jutaan dolar atau USD yang pada 2014 lalu, konsumsi global bahan material ini mencapai 4,3 miliar ton.

 

Saat ini penemuan Rubio Avalos telah mendapat banyak permintaan dari pemerintah, LSM, hingga kalangan bisnis. Material ini bisa digunakan untuk lapisan rumah, jalur sepeda, jalan raya, interior rumah, bahkan kolam renang.

Rubio mengatakan untuk menyerap dan memancarkan cahaya, dia menambahkan sebuah bahan photoactive dalam semen tersebut.

 

Di awal proses pembuatan beton, semen bubuk ini cukup dicampur dengan air kemudian mulai memadat membentuk gel. Semen masuk dalam bentuk kristal.

Serpihan kristal tersebut merupakan bagian yang tidak penting sehingga Rubio meniadakannya dengan cara mengubah mikro strukturnya sehingga membuat serpihan itu tidak muncul. Hasilnya adalah semen tanpa kristal tersebut mampu menyerap sinar matahari di waktu siang hari dan melepaskannya pada malam hari.

 

"Beberapa mengatakan itu adalah material yang sama sekali baru, sifat glow in the dark akan berlangsung setidaknya hingga 100 tahun," kata dia.

Rubio mengatakan, warna yang hingga saat ini tersedia hanya biru laut dan hijau terang. Dia pun tengah bekerja untuk menyiapkan warna putih, merah, dan ungu.

 

"Jika kita ingin mengkomersilkan dan memenuhi permintaan dari Eropa, Amerika, Afrika, dan Asia, saya membutuhkan sekira USD5 juta sampai USD6 juta (atau setara dengan Rp78,5 miliar dengan kurs Rp13.088 per USD)," kata Rubio.

Mahalnya biaya itu dikarenakan struktur yang kompleks yang membuat biaya produksinya lima kali lebih mahal. "Semen untuk satu meter persegi dengan tebal 3 milimeter membutuhkan biaya USD70 (setara Rp916.160)," tukasnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya