JAKARTA - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) menerbitkan obligasi I senilai Rp1,5 triliun dengan masa penawaran 1-14 Juli 2016. Padahal, sebelumnya perseroan berencana untuk menerbitkan obligasi senilai Rp2 triliun.
Presiden Direktur IIF Arisudono Soerono mengatakan, turunnya angka penawaran obligasi I tersebut dikarenakan pihaknya ingin menjaga cost of fund. Itu sebabnya perseroan memutuskan untuk membatasi penawaran obligasi tersebut hanya hingga Rp1,5 triliun.
"Ya, jadi memang kita bilang sebanyak-banyaknya Rp2 triliun, tapi kemarin kita batasi di Rp1,5 triliun karena kita mau jaga cost of fund-nya," ucapnya di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (9/8/2016).
Dia menjelaskan, ketika masa penawaran tersebut, respons pasar terhadap obligasi terbilang cukup bagus. "Respons dari pasar cukup baik untuk perusahaan yang baru tiga tahun berdiri. Respons pasarnya bagus cukup baik," tuturnya.
Sekadar informasi, obligasi yang diterbitkan dalam tiga seri. Yakni, seri A senilai Rp825 miliar dengan kupon tetap 8,25 persen per tahun dan tenor tiga tahun.
Kemudian, seri B senilai Rp250 miliar dengan kupon tetap 8,7 persen per tahun dan jangka waktu lima tahun. Serta, seri C senilai Rp 25 miliar dengan kupon 9 persen dan tenor tujuh tahun.
(Martin Bagya Kertiyasa)