Jokowi Diminta Hati-Hati Jadikan Yuan Acuan Rupiah

Trio Hamdani, Jurnalis
Jum'at 09 Desember 2016 05:08 WIB
Foto Yuan: CNBC
Share :

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) rencananya ingin menjadikan mata uang China, yuan sebagai acuan nilai tukar Rupiah yang selama ini masih menggunakan dolar Amerika Serikat (AS). Namun, dirinya diharap lebih berhati-hati untuk menjadikan yuan sebagai acuan nilai tukar Rupiah.

Ekonom Indef Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan, agar Jokowi tidak hanya mengubah acuan perbandingan Rupiah dengan menggunakan yuan, namun juga dengan mata uang lainnya.

"Sebenarnya memang ini salah satu ide yang menarik, tetapi memang harus hati-hati. Kita jangan hanya pakai dolar AS, tapi pakai yuan oke, pakai Yen juga. Jangan hanya pake yuan. Kalo pak jokowi kan tadi menekankannya pada yuan‎," katanya kepada Okezone di Jakarta.

Pasalnya, kata Bhima kebijakan ekonomi dapat memengaruhi persepsi publik, salah satunya investor. Jadi, ketika Presiden memberikan pernyataan untuk mengganti acuan nilai tukar Rupiah dari dolar AS menjadi Yuan nantinya akan mrnimbulkan pertanyaan di benak publik.

"Nah ini bisa menimbulkan polemik gitu, bisa menimbulkan kegaduhan dari sisi persepsi publiknya melihat bahwa memang pemerintah sedang mesra dengan China. Ini yang pengen kita hindari sebenarnya," lanjutnya.

Maka, dia mengingatkan agar Jokowi tidak memberikan statement yang bersayap. "Boleh pakai yuan dan pakai yen dan pakai peso (misalnya) sebagai perbandingan. Jadi tidak hanya melulu pakai yuan walaupun yuan memang salah satu mitra dagang kita yang cukup besar," tambahnya.

(Rani Hardjanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya