JAKARTA - Yuan jatuh ke level terendah dalam dua minggu terakhir, karena investor semakin cemas terhadap penyebaran virus korona di China. Mata uang Tiongkok telah anjlok lebih dari 1%.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan terlalu dini untuk menyatakan virus korona sebagai darurat kesehatan global. Padahal China sudah menempatkan jutaan orang di Kuncian di tengah wabah yang telah menewaskan 18 orang dan menginfeksi lebih dari 630 jiwa.
Baca Juga: Wabah Virus Korona Tekan Yuan China
Melansir Reuters, Jumat (24/1/2020), Dolar naik 0,28% terhadap yuan China menjadi 6,9277 yuan. Sejak menyentuh level tertinggi pada enam bulan lalu, kini mata uang Tiongkok telah kehilangan lebih dari 1%.
Sementara itu, pergerakan menguatnya mata uang safe-haven seperti dolar dan yen menunjukkan bahwa investor belum panik terhadap virus korona tersebut.