Sejauh ini manajemen Mayora Indah belum bisa membeberkan besar tambahan kapasitas dari fasilitas produksi anyar itu. Yang pasti, mereka akan memproduksi biskuit dan kopi di sana. Selain itu, mereka yakin penambahan kapasitas produksi 20% bakal sejalan dengan peningkatan kinerja penjualan.
Sebagai informasi, demi mengail margin yang lebih besar, PT Mayora IndahTbk akan meninggalkan produk segmen C lantas fokus menggarap produk segmen B dan A.Dimana produk segmen C memiliki banderol harga di bawah Rp5.000 di level ritel alias harga ketengan. Sementara segmen produk B berkisar Rp5.000 - Rp10.000. Selanjutnya, segmen produk A mereka jual dengan harga di atas Rp10.000.
Kata Hermawan Lesmana, masing-masing produk memiliki keunggulan. Produk segmen C, misalnya, menjanjikan volume penjualan besar tapi tidak menjanjikan margin tinggi. Sementara produk segmen B menjanjikan volume penjualan dan margin lumayan.
Berbeda lagi dengan produk segmen A yang tak menjanjikan volume penjualan. "Tapi ini menjanjikan margin dan future karena pada akhirnya nanti produk ini akan menjadi incoming market," ujarnya.
Asal tahu, saat ini rata-rata margin Mayora Indah untuk semua produk sebesar 27%. Margin produk segmen B bisa dua kali lipat ketimbang margin produk segmen C. Sementara margin produk segmen A bisa 1,5 kali dari produk segmen B. Saat ini, produk yang masuk kategori segmen C masih tersisa 5% dari total item produk bikinan Mayora Indah. Adapun porsi produk segmen B dan A masing-masing sebanyak 60% dan 35%.
(Martin Bagya Kertiyasa)