"Perdagangan mungkin dia defisit, tapi di bidang jasa, dia tidak defisit. Ini juga harus dilihat, karena tidak mungkin di semua lini satu pihak beruntung," tuturnya.
Hal inilah yang perlu diperhatikan oleh kedua negara. Diharapkan, kerjasama ini nantinya dapat saling menguntungkan dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi kedua negara.
"Itu berarti enggak fair deal dong. Ya kan, harus ada fair deal-nya dong. Oke, Anda untung di sini, saya untung di sini. Nanti kita dapatnya apa. Makanya free and fair dan win win. Dua kunci itu," tutupnya.
(kmj)
(Rizkie Fauzian)