Duh, Industri Minuman Ringan Turun 4% di Kuartal I-2017

Lidya Julita Sembiring, Jurnalis
Senin 08 Mei 2017 17:25 WIB
Foto Outlook Industri Minuman Ringan (Lidya/Okezone)
Share :

JAKARTA - Asosiasi Industri Minuman Ringan (Asrim) mencatat hasil kinerja industri minuman ringan di Indonesia pada kuartal I-2017 mengalami penurunan. Tren pertumbuhan terus tertekan mencapai minus 3% sampai 4%.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Asrim Triyono Pridjosoesilo dalam acara Asrim Industry Outlook 2017 di Hotel Puri Denpasar Jakarta, Jakarta, Senin (8/5/2017).

Melalui acara ini, diperlihatkan bahwa secara umum, industri makanan dan minuman masih merupakan sektor strategis terhadap penopang PDB nasional, dengan berkontribusi sebesar 33% terhadap GDP dari sektor industri non-migas.

Industri minuman ringan siap saji nonalkohol (NRTD) sendiri memiliki nilai pasar (retail value) mencapai lebih dari Rp90 triliun, didukung lebih dari 4 juta pekerja langsung yang bekerja di bawah berbagai perusahaan produsen minuman ringan, baik berskala multi-national Corporation hingga UMKM masih menghadapi tantangan besar, terutama dari segi regulasi.

“Terlepas dari bonus demografi Indonesia yang menyediakan banyak potensi bagi pertumbuhan industri minuman ringan, dalam beberapa tahun terakhir pertumbuhan sektor ini masih berada dalam fase pertumbuhan yang sangat rentan. Untuk kuartal pertama tahun 2017 ini, pertumbuhan industri minuman ringan bahkan negatif, minus 3%sampai 4%. Hal ini terjadi hampir pada semua kategori minuman ringan," ungkapnya.

Di sisi investasi, industri makanan dan minuman (mamin), termasuk minuman ringan siap saji di dalamnya, masih menjadi salah satu penyumbang investasi yang signifikan. Data realisasi triwulan I 2017 dari BKPM menunjukkan, sektor ini menyumbangkan nilai investasi sebesar Rp18,5 triliun.

"Namun demikian, dari data yang ada juga dapat terlihat bahwa para investor asing masih memperlihatkan keraguan untuk berinvestasi di sektor ini, di mana sebagian besar investasi masih didominasi oleh PMDN," tukasnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya