JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memproyeksikan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) industri perbankan yang pada Februari 2017 mencapai 3,2% secara gross akan menyusut drastis pada September 2017.
Deputi Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial BI Kurniawan Agung W, masih enggan merinci spesifik berapa proyeksi NPL pada akhir triwulan III 2017 tersebut. Dia hanya menegaskan bahwa NPL pada Mei hingga September 2017 akan berada di level yang semakin terkendali.
"Ke depan, NPL akan melambat, perbaikan NPL di depan mata. Awal September 2017 akan semakin terkendali," ujar dia.
Kurniawan mengatakan hingga April 2017, pertumbuhan nominal NPL perbankan sudah menyusut. Pada April 2017, kata dia, NPL perbankan berkisar di 3,07% (gross). Hal itu salah satunya disebabkan pertumbuhan penyaluran kredit yang cukup tinggi, sehingga faktor pembagi besaran NPL jadi meningkat.
Per Maret 2017, menurut Analisis Uang Beredar BI, pertumbuhan kredit perbankan mencapai 9,1% secara tahunan (year on year/yoy) atau meningkat dibanding Februari 2017 yang sebesar 8,4% (yoy). Kurniawan meyakini pertumbuhan kredit perbankan di sisa tahun bisa membaik, sehingga turut memperbaiki NPL.