Kena Getah Isu Kejahatan Ransomware, Apakah Bitcoin Masih Aman?

Rizkie Fauzian, Jurnalis
Selasa 16 Mei 2017 21:26 WIB
Ilustrasi: Shutterstock
Share :

JAKARTA - Mencuatnya isu serangan siber ransomware WannaCry telah menyita perhatian publik dan pelaku industri keuangan. Pasalnya, pelaku penyerang siber itu meminta tebusan berupa pembayaran dengan mata uang kripto (crypto currency), bitcoin.

Sesuai nama dan jenisnya, ransomware meminta sebuah tebusan (ransom = tebusan, ware = malware/virus). Cara kerjanya, serangan siber itu menyerang perangkat komputer dengan sistem operasi Microsoft Windows dan mengunci datanya, sehingga pengguna tidak bisa mengakses data tersebut.

Pelaku penyerangan siber itu akan meminta tebusan. Namun bukan uang biasa yang mereka minta, melainkan bitcoin dengan nilai USD300. Penjahat siber itu juga tidak menyediakan pilihan pembayaran lain, mereka hanya minta bitcoin.

Smart Banking System (SBXBank), salah satu perusahaan teknologi finansial (fintech) yang bergerak di ranah mata uang kripto membantah bahwa mata uang digital tersebut adalah mata uang yang biasa digunakan penjahat siber.

"Mata uang kripto tidak hanya bitcoin. Ada jenis lain yang juga dikenal oleh masyarakat yaitu SBX Coin," ujar CEO SBXBank Indonesia Dato Seri Syarif Hidayatullah kepada wartawan, Selasa (16/5/2017).

Sebaliknya, menurut Syarif, mata uang kripto adalah jenis mata uang baru yang sangat aman digunakan untuk transaksi di dunia maya. Mata uang kripto juga adalah alat pembayaran yang murah serta gratis, tanpa bea jika ditransfer secara internasional. Kita mempunyai KYC yang bisa menghindar dari money laundering dan terorisme tidak seperti bitcoin.

(Rizkie Fauzian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya