PALEMBANG - Peningkatan serapan karet alam di dalam negeri harus ditingkatkan mengingat pasokan membanjiri pasar internasional telah membuat harga ideal tidak pernah terbentuk lagi sejak 2013.
Ketua Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Provinsi Sumatera Selatan Alex K Eddy mengatakan, hingga kini serapan karet alam dalam negeri masih sangat rendah meski pada 2016 meningkat 9 persen dari tahun sebelumnya.
"Pada 2016 hanya terserap 601.890 ton karet alam dari total produksi 2,64 juta ton secara nasional. Jelas ini masih kurang, dan Gapkindo berharap setidaknya tembus 1 juta ton," kata dia, Minggu (4/6/2017).
Harapan itu beralasan, mengingat pemerintah sempat berjanji akan meningkatkan serapan melalui sejumlah proyek infrastruktur yang kebetulan sedang giat dilakukan di dalam negeri.