Pengusaha Terbebani jika Angkot Harus Pakai AC

Feby Novalius, Jurnalis
Minggu 02 Juli 2017 19:16 WIB
Ilustrasi: (Foto: Antara)
Share :

JAKARTA - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menilai rencana penerapan penggunaan pendingin udara (AC) pada Angkutan Kota (Angkot) mesti dikaji ulang. Pasalnya, dapat menjadi beban tambahan kepada pengusaha Angkot karena harus memasang AC.

Wakil Ketua MTI Djoko Setijowarno mengatakan, pengguna Angkot tidak begitu tinggi, meski menjadi salah satu moda transportasi yang paling penting. Karena pengguna tidak begitu tinggi, harus ada perhitungan matang supaya tidak merugikan pengusaha Angkot nantinya.

"Menurut saya pengusaha bebannya bertambah karena Angkot kan daya tampungnya kecil. Jadi tidak seimbang dengan biaya operasinya, makanya bisa jadi tarifnya mahal," ujarnya kepada Okezone.

Kalau nantinya disubsidi oleh Pemerintah Daerah (Pemda) supaya Angkot di daerahnya bisa ber-AC, maka tidak mungkin semua daerah bisa menerapkannya. Pasalnya, tidak semua daerah memiliki anggaran besar seperti DKI Jakarta.

"Kalau Jakarta sih tidak apa-apa karena APBD tinggi, jadi uangnya bisa diberikan untuk masyarakat dengan Angkot gunakan AC. Tapi kalau untuk daerah Depok, Bogor, Bekasi, sulit," ujarnya.

Sebagai informasi, pemerintah lewat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana menerapkan penggunaan pendingin udara (AC) kepada seluruh Angkutan Kota (Angkot) pada 2018. Hal ini diberlakukan sesuai dengan komitmen pemerintah dalam menyediakan pelayanan transportasi umum yang nyaman dan aman untuk masyarakat. 

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya