JAKARTA - Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta mulai melakukan uji coba angkutan kota (angkot) ber-AC jurusan Tanah Abang-Kota, Jakarta Pusat dalam program Jak Lingko.
Ke depan program ini akan menjangkau 12.500 angkot di Jakarta. Kepala Seksi Bidang Angkutan Darat Dishub DKI Jakarta Fajar Nugrahaini mengatakan, akhir pekan lalu ada tiga angkot ber-AC yang tengah diuji coba dengan rute Tanah Abang-Kota. Berbeda dengan armada yang lama, tiga armada tersebut berjenis Toyota Avanza Transformers dan Nissan Grand Max.
”Ini merupakan bagian dari peremajaan angkot. Ke depan seluruh angkot harus ber-AC,” kata Fajar saat dihubungi.
Baca juga: Angkot AC Hanya Cocok di Jakarta
Fajar menjelaskan, angkot baru itu akan menyesuaikan standar pelayanan minimal (SPM) sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 29 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Minimal Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum dalam Trayek.
Selain harus ber-AC, angkot juga wajib memiliki beberapa fasilitas lain seperti alat pemecah kaca, alat pemadam api ringan, alat penerangan, dan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K). Angkot juga diwajibkan ditempel stiker nomor telepon pengaduan dan larangan merokok.
Baca juga: Tarif Angkot Online di Bekasi Rp5.000
Fajar mengatakan, ada beberapa operator berinisiatif menyediakan armada tersebut dan mau mengujicobakannya sambil mengetahui respons masyarakat serta biaya operasional yang dikeluarkan. Jika angkot ber-AC tersebut sudah mendapatkan biaya operasional dan mendapat respons positif, tarif rupiah per kilometer akan disesuaikan.
”Spesifikasinya masih kita kaji. Apakah memang menghadap depan semua atau seperti existing yang ada saat ini,” pungkasnya.
Ketua Organda DKI Jakarta Shafruhan Sinungan menuturkan, pihaknya bersama seluruh anggota Organda, khususnya pengusaha mikrolet, berupaya memenuhi peraturan tersebut dengan melakukan survei di berbagai sektor. Baik dari segi operasional, kenyamanan, keamanan, maupun kemudahan pengguna dalam bermobilitas. Hasilnya, lanjut Shafruhan, pada awal 2018 disepakati bahwa pengganti mikrolet adalah kendaraan jenis minibus yang modelnya seperti Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, dan sebagainya dengan kapasitas sekitar tujuh orang.
Baca juga: Angkot Makin Jarang di Jakarta, Sepeda Motor Malah Menggurita
Kemudian, pertengahan tahun ini armada tersebut pun diaplikasikan yang salah satunya bermahkota nomor angkutan serta pintu yang terbuka secara otomatis.
”Kalau duduk berhadapan itu tidak nyaman, apalagi penumpang perempuan. Armada pengganti nantinya sangat layak. Untuk meningkatkan pelayanan itu kan kualitas, bukan kuantitas,” ungkapnya.