JAKARTA - Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) melakukan rapat kerja (Raker) dengan pihak Pemerintah untuk memfinalkan asumsi dasar RAPBN 2018 yang sebelumnya telah disetujui oleh Komisi XI dan Pemerintah.
Adapun Agenda dalam Banggar yang dibahas dan disepakati oleh Pemerintah dan Banggar setelah rapat sekitar satu jam adalah Rancangan Anggaran Pemasukan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018 yang akan dibawa kedalam sidang Paripurna.
Raker dipimpin oleh Ketua Banggar DPR RI Aziz Syamsuddin. Sementara itu, pihak pemerintah yang hadir adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo.
"Hasil perubahan-perubahan menuju finalisasi. Catatan-catatan kemarin sudah difinaliasi meski harus tetap melalui raker untuk kemudian dibawa ke nota keuangan oleh pemerintah," ungkap Aziz Syamsuddin di Ruang Sidang Banggar, Jakarta, Rabu (5/7/2017).
Adapun asumsi makro 2018 yang telah disetujui sebelumnya oleh Pemerintah dan Komsi XI yakni:
Pertumbuhan ekonomi 5,2%-5,6%
Inflasi 2,5%-4,5%
Rupiah Rp13.300 per USD-Rp13.500 per USD
SPN 4,8%-5,6%
Pengangguran 5,0%-5,3%
Kemiskinan level 9,5%-10%
Gini ratio di level 0,38
Agenda pertama, ada empat laporan secara resmi. Tentang asumsi dasar kebijakan fiskal, pembiayaan dan defisit. Berdasarkan raker antara pemerintah dan DPR, catatan-catatan terhadap laporan panja ini, tidak terdapat catatan. Sudah ada konklusi dan tentu perlu mendapat pengesahan pada hari ini.
"Apabila mekanisme ini bisa disepakati, dan tidak ada tanggapan dari bapak ibu anggota dan pemerintah tidak ada lagi, saya bisa ketok," jelas Aziz di setujui oleh Pemerintah dan Anggota.
"Dengan mengucapkan Bismillah, laporan panja tentang defisit dan pembiayaan fiskal dan laporan RAPBN 2018 bisa disepakati," imbuhnya sambil ketok palu.
Sementara untuk agenda dua yakni Panja RKP yakni berkenaan dengan prioritas nasional kesehatan pada sasaran umum agar pemerintah berikan perhatian terhadap vaksinasi terhadap balita dan anak. Poin kedua, dalam catatan rapat panja untuk mendapat pengesahan di rapat kerja.
Selain itu, Berkenaan dengan ketahanan pangan, tak hanya bawang merah namun juga perlu ditambah bawang putih karena Indonesia banyak impor bawang putih. Ini hasil pleno internal banggar. "Terhadap dua tanggapan ini apabila bisa disetujui pemerintah atau mendapat tanggapan bisa kami sahkan," tukasnya.
Dari semua yang dibahas, Pemerintah dan Banggar menyetujui semua yang ada dalam RAPBN 2018 dan akan dibawa ke sidang Paripurna. Setelah sidang Paripurna maka akan di bahas di nota keuangan.
(Fakhri Rezy)