JAKARTA - Pembangunan Proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta pada akhir tahun lalu tercatat mengalami kekurangan dana hingga mencapai Rp2,5 triliun. Kekurangan dana ini dialami pada proyek yang tengah dibangun, yaitu fase 1 Koridor Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia.
Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah mengatakan, kekurangan anggaran ini salah satunya disebabkan karena adanya perubahan struktur bangunan. Struktur bangunan MRT ini pun dibuat untuk tahan terhadap guncangan gempa.
"Ada perubahan struktur tentang ketahanan gempa. Kalau terjadi gempa, jadi ada peningkatan volume dan kualitas struktur," ujarnya di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa (11/7/2017) malam.
Penambahan anggaran ini pun telah diajukan oleh pemerintah DKI. Namun, hal ini belum disampaikan kepada Bappenas.
"Kurang Rp2,5 triliun sudah diajukan, lagi proses persetujuan dewan, Kemendagri, keuangan. Nanti ke Bappenas," ujarnya.