Cara PLN Bikin Menteri Jonan Happy agar Tarif Listrik Bisa Turun

Giri Hartomo, Jurnalis
Jum'at 21 Juli 2017 16:41 WIB
Ilustrasi:
Share :

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meminta agar tarif listrik tidak naik hingga akhir tahun. Menurut Jonan, mahalnya tarif listrik di suatu daerah dapat memicu timbulnya radikalisme akibat adanya kecemburuan sosial.

Menanggapi hal ini, Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir mengatakan pihaknya terus berupaya menurunkan tarif listrik sesuai instruksi Menteri Jonan. Menurutnya, menstabilkan tarif listrik bukanlah perkara yang mudah.

Apalagi saat ini berbagai macam harga primer mengalami kenaikan, khususnya batu bara. Sehingga pihaknya harus memutar otak agar tarif bisa tetap stabil, meskipun harga energi primer sedang mengalami kenaikan yang sangat luar biasa.

"Tarif listrik itu diusahakan turun. Tapi hari ini kan, kami tahan saja, karena energi primer naiknya luar biasa karena batu bara kan naik. Jadi bagaimana tarif ini diam, tidak ikut naik. Harusnya kan ikut naik tiap bulan. Tapi kami diam, nah diam ini kan ada cost," ujar Sofyan saat ditemui di Hotel Mulia, Jakarta, Jumat (21/7/2017).

(Baca Juga: Menteri Jonan: Kita Happy kalau Tarif Listrik Turun)

"Kalau tarif ini diam, harga pokok produksi (HPP) kita tambah, tapi harga jualnya tetap, nah kan ada pengurangan income. Nah pengurangan income ini kita harus cari dari mana. Yakni dengan menetapkan harga pokok yang sama, yakni efisiensi di luar energi primer tadi," imbuhnya.

Dalam upayanya menjalankan instruksi tersebut, lanjut Sofyan, pihaknya bakal terus melakukan berbagai langkah efisiensi. Hal ini bertujuan agar biaya pokok penyediaan (BPP) listrik turun dan dapat membuat tarif listrik tetap stabil.

Salah satu upayanya adalah dengan mengurangi penggunaan bahan bakar minyak. Selain itu, pihaknya juga berencana meningkatkan pembangkit tanpa menambah biaya pemeliharaan.

"Mulai kita bicara energi primernya, bahwa bagaimana kita melakukan efisiensi. Mulai dari harga BBM, gas, batu bara, juga efisiensi angkutannya. Lalu bagaimana dari pembangkit ditingkatkan, bagaimana biaya pemeliharaan juga dikurangi. Jadi efisiensi dari berbagai sisi, supaya tarif bisa ditahan sampai akhir Desember," jelas Sofyan.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya