Freeport Keruk Emas Indonesia Rp6,89 Triliun di Semester I-2017

Martin Bagya Kertiyasa, Jurnalis
Rabu 26 Juli 2017 17:22 WIB
Ilustrasi emas. (Foto: Reuters)
Share :

Diperkirkan, pada enam bulan awal di 2017, volume penjualan konsolidasi dari pertambangan Indonesia mencapai 1 miliar pon untuk tembaga dan 1,6 juta ounces untuk emas. Sementara pada periode yang sama di 2016, penjualan tembaga sebesar 1,1 miliar pon dan emas sebesar 1,1 juta ounce.

Sementara untuk biaya produksi per unit di Indonesia, termasuk kredit emas dan perak, sebesar USD0,13 per pon untuk tembaga pada kuartal II-2017, lebih rendah dari biaya pada sebesar USD1,20 per pound pada kuartal II-2016. Rendahnya biaya produksi ini, mencerminkan kenaikan harga emas dan perak.

Pada Semester II-2017, dengan pencapaian volume penjualan dan perkiraan biaya saat ini, maka biaya tunai bersih unit setelah dikurangi kredit emas dan perak untuk pertambangan di Indonesia diharapkan mendekati USD0,13 per pon tembaga untuk pada 2017.

Kredit tunai bersih unit pertambangan Indonesia pada 2017 diperkirakan akan berubah sekira USD0,05 per pon untuk setiap USD50 per ons perubahan harga rata-rata emas. Karena sifat tetap dari sebagian besar biaya di Indonesia, biaya unit bervariasi dari kuartal ke kuartal tergantung pada volume tembaga dan emas.

Volume penjualan dari tambang di Indonesia bergantung pada sejumlah faktor, termasuk kinerja operasional, produktivitas tenaga kerja, waktu pengiriman dan kemampuannya untuk terus mengekspor konsentrat tembaga.

(Widi Agustian)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya