Sementara itu, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Iman Pambagyo mengatakan, produk olahan CPO, furniture, hingga sabun juga menjadi target kerjasama dengan Nigeria. Namun, belum ada batas waktu terkait pembahasan ini.
"Kita sepakat kita perlu tingkatkan dagang bilateral. Kita sudah defisit karena bayak impor minyak dari mereka," ungkap Iman.
Pada kesempatan ini, pemerintah juga membahas tentang potensi Preferential Trade Agreement (PTA). Namun, kerjasama ini harus dibahas melalui Economic Community of West African States (ECOWAS).
"PTA dengan Nigeria mereka masuk ECOWAS. Mereka katakan bahwa Economic Community of West African States itu pengaruhnya dari saya. Lalu saya bertemu dengan Presiden ECOWAS. Kita akan tindak lanjuti dengan ECOWAS," jelas Enggar.
Pemerintah juga melakukan economic business forum pada pertemuan ini. Beberapa nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) pun akhirnya disepakati dalam business forum ini.
Baca Juga:
Investasi Terhambat Izin Pemerintah Daerah, Jokowi: Sangat Memalukan!
Mantap! Investasi Meningkat Bikin Sebaran Serapan Tenaga Kerja Meluas ke Luar Jawa