Duh, Semester I-2017 Investasi Pembangkit Listrik Baru 21,4%

Ulfa Arieza, Jurnalis
Jum'at 04 Agustus 2017 20:13 WIB
Ilustrasi listrik. (Foto: ANT)
Share :

JAKARTA - Realisasi investasi pembangkit listrik sepanjang semester I-2017 tercatat mencapai Rp56,30 triliun. Capaian ini lebih lambat dibandingkan dengan target investasi akhir tahun yaitu Rp261,9 triliun.

Artinya, realisasi investasi pembangkit listrik baru mencapai 21,4% dari target yang dipatok Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Andy Noorsaman Sommeng menjelaskan, penyebab lambatnya nilai outstanding investasi pembangkit listrik disebabkan adanya proses penghitungan finansial dari sisi investor. Belum lagi hambatan proses administrasi serta perizinan.

"Yang agak lambat berkaitan dengan investasi karena berkaitan dengan project financing karena itu disbursement. Kita sudah merencanakan segini, tapi dalam pelaksanaan ada beberapa hal hambatan misalnya perizinan akibatnya terjadi disbursement," ujarnya di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (4/8/2017).

Kendati demikian, Andy meyakini bahwa pola pertumbuhan investasi pembangkit listrik akan mengalami pertumbuhan pada kuartal III dan IV.  "Tapi biasanya kurvanya kurva S. Pada akhir seperempat atau tiga perempat, yang seperempat itu biasanya up-nya," tambah dia. 

Meskipun realisasi investasi pembangkit listrik cenderung melambat, Andy mengatakan bahwa pencapaian kinerja Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM sudah mencapai target.

Dia menyebutkan, capaian rasio elektrifikasi mencapai Rp92,80 triliun atau melebihi target akhir tahun sebesar Rp92,75 triliun. Capaian ini didorong oleh percepatan program penyediaan listrik melalui sinergi APBN, CSRBUMN, dan mengundang partisipasi swasta dengan mengoptimalkan sumber EBT setempat.

Sedangkan dari sisi tambahan pembangkit sudah mencapai 50% dari target 2017 sebanyak 2.688 mw. Saat ini, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM telah mencatat tambahan pembangkit sebanyak 1.361,6 mw. "Secara umum sebenernya running on the right track ya. Artinya it’s okay," tutup dia. 

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya