JAKARTA - Sumber daya manusia yang dimiliki bangsa Indonesia saat ini sangat siap untuk mendukung pengembangan mobil listrik, begitu pula jika mobil listrik dirakit di Indonesia.
Menurut Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, baik dari kerangka, onderdil, interior, dan sistem kemudi mobil listrik, semuanya sama dengan mobil beremisi bahan bakar minyak, yang berbeda hanya menghilangkan mesinnya diganti dengan baterai.
Baca Juga: Demi Buat Mobil Listrik, Pengembangan Pembangkit Listrik Alternatif Terus Dikebut
Jonan menambahkan, mobil listrik adalah proses modernisasi sehingga perkembangannya tidak bisa dihindari. Oleh karena itu, pengembangan mobil listrik menjadi prioritas dan dimasukkan dalam perhitungan pemerintah, mengikuti perkembangan global, terutama dalam menjawab isu perubahan iklim dan lingkungan.
"Sesuai dengan arahan Bapak Presiden itu, kita sudah harus mulai mengadopsi kehadiran mobil listrik di jalan-jalan raya di Indonesia. Misalnya Prancis itu sudah melarang mobil non listrik di jalan raya pada tahun 2040. Inggris juga sama. Pokoknya tidak adalagi penjualan mobil di wilayah Inggris Raya berbahan bakar hydrocarbon tetapi berbahan bakar listrik. Di Indonesia juga segera dimulai dengan menugaskan Kementerian ESDM untuk membuat Keputusan Presiden (Keppres) yang intinya supaya mobil listrik itu bisa segera ada," demikian diutarakan Jonan dalam keterangan tertulis, Minggu (6/8/2017).
Baca Juga: Percepatan Mobil Listrik, Dewan Energi Nasional Segera Susun Perpres!
Jonan menambahkan, dari sisi sumber daya manusianya, Indonesia sudah siap dan untuk mengisi daya listrik ke dalam baterai ada beberapa alternatif misalnya menukar baterai yang kosong dengan baterai yang terisi penuh di SPBU-SPBU seperti pemakaian tabung LPG 3 kg.
"Kalau orang mikir tiap rumah harus ada colokan yang kira-kira 3.000 Watt, 5.000 Watt ya engga jadi-jadi, ya sudah pokoknya seperti LPG 3 kg kalau habis tukar,"jelas Jonan.
Dia mencontohkan, beberapa perusahaan otomotif besar bahkan telah mengembangkan mobil listrik untuk transportasi umum. Sehingga, seharunya penggunaan mobil listrik dapat dengan mudah digunakan juga di Indonesia. Menurut Jonan, sumber saya manusia Indonesia sudah siap untuk menyambut kedatangan mobil listrik