JAKARTA - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk telah mengantongi kontrak baru pada semester pertama tahun ini sebesar Rp20,860 triliun. Disebutkan, capaian kontrak baru ini sudah 48,24% dari target yang diharapkan sebesar Rp43,245 triliun.
Baca juga: Naik 242%, Laba Bersih Wijaya Karya Tembus Rp245 Miliar
Dalam siaran persnya di Jakarta, perseroan menyatakan, raihan kontrak baru tersebut terdiri dari proyek infrastruktur dan gedung sebesar Rp12,866 triliun, industri sekitar Rp2,408 triliun, energi dan pabrik industri Rp4,895 triliun, serta properti Rp689,86 miliar. Jika mengacu pada pemilik proyek, maka kontrak baru WIKA pada paruh pertama tahun ini terbagi atas swasta menguasai 61,05%, BUMN 27,46%, dan pemerintah 11,49%.
Pada 2017, perseroan mencanangkan perolehan kontrak baru berdasar pemilik proyek adalah swasta sekira 40,25%, BUMN 29,98%, dan pemerintah sebesar 29,76%. Sepanjang tahun ini, kontrak yang dihadapi perseroan mencapai Rp103,240 triliun, yang terdiri dari kontrak baru Rp43,245 triliun dan kontrak lama sebesar Rp59,995 triliun.
Selama periode tersebut, beberapa proyek utama yang diraih a.l tol Serang-Panimbang sekitar Rp2,85 triliun, tol Lampung fase 4 Rp1,34 triliun, tol Kunciran-Cengkareng Rp1,98 triliun, PLTU Batubara Cilacap Rp841 miliar, PLTMG WIKA-MAN (KSO) fase 4 sekira Rp875,51 miliar. Kemudian, PLTMG Bima 50 MW sekira Rp285 miliar, pengembangan storage tank terminal, jetty, dan logistik yang diperkirakan sebesar Rp875 miliar, serta EPC pabrik gula Situbondo Rp363,87 miliar.
Untuk merealisasi berbagai investasi yang dicanangkan perseroan selama tahun ini, maka belanja modal yang dianggarkan sebesar Rp7,685 triliun. Asal tahu saja, WIKAmemproyeksikan tahun ini akan memperoleh kontrak dihadapi mencapai Rp102,94 triliun atau ekuivalen 123,59% dibandingkan kontrak dihadapi tahun 2016. Komposisi perolehan kontrak baru tahun 2017 diperkirakan sebesar 29,8% berasal dari proyek-proyek pemerintah; 30% BUMN; dan 40,2% swasta.
Sementara laba bagi yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk pada 2017 diproyeksikan sebesar Rp1,218 triliun atau meningkat 20,45% dari pencapaian tahun 2016 sebesar 1,012 triliun. Belum lama ini, perseroan menyuntik modal anak usahanya PT Wijaya Karya Industri & Konstruksi (WIKA IKON) sebesar Rp43,425 miliar, yang terdiri dari setoran tunai sekitar Rp25,624 miliar dan setoran in kind (setara) berupa aset fabrikasi baja Rp17,800 miliar
(Fakhri Rezy)