Belajar dari Gugurnya Kerajaan Nyonya Meneer, Aturan Main Jadi Kunci Utama dalam Bisnis Keluarga

JAKARTA - Perusahaan jamu terkemuka Nyonya Meneer yang sudah berdiri sejak 1919 harus menerima keputusan pahit dari Pengadilan Negeri (PN) Semarang pada Kamis 3 Agustus 2017. PN menyatakan perusahaan pailit karena memiliki kredit macet sebesar Rp89 miliar.

Hal ini membuat kaget banyak orang karena perusahaan jamu asal Semarang itu sudah dikenal di kalangan masyarakat. Lalu apakah yang harus dilakukan untuk membuat perusahaan bisa terus beregenerasi?

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Haryadi Sukamdani mengatakan, untuk menjalankan bisnis keluarga agar terus bisa regenerasi, dibutuhkan aturan main yang harus diterapkan. Di mana, dibutuhkan kemampuan untuk memimpin.

Baca Juga:

• Runtuhnya Kerajaan Nyonya Meneer, Kerja Sama Keluarga Penting untuk Regenerasi Bisnis

• Nyonya Meneer Pailit, Menperin: Industrinya Enggak Bermasalah

"Memang kuncinya itu sebetulnya di bisnis keluarga itu, harus dibuat aturan main, harus dipisahkan urusan keluarga dan urusan korporasi," ungkapnya kepada Okezone.