"Ini bukan karena kampungnya Pak JK (Jusuf Kalla). Tapi memang karena ekonomi kerakyatan sudah diterapkan. Bandingkan dengan Kalimantan yang kesenjangannya tinggi, yang di sana banyak kebun dan tambang, ketika saya tanya dari 2.000 tokoh apakah ada yang punya perkebunan rakyat tidak ada. Begitu juga tambang ketika ditanya tidak. Itulah kenapa ada kesenjangan dan ekonomi rendah," ujarnya.
Baca Juga: PIDATO PRESIDEN: Kita Masih Dihadapkan Kemiskinan dan Ketidakadilan
Penerapan ekonomi kerakyatan juga dilakukan di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat. Di sini, pemerintah daerah melarang market besar untuk masuk atau memprioritasikan perkembangan daerahnya.
"Bima tidak semaju Jakarta atau Surabaya. Tapi perkembangan ekonomi di sana maju. Inilah contohnya," tukasnya.
(Dani Jumadil Akhir)