"Banyak. Sekali belanja yang kita prioritaskan untuk mengejar banyak ketertinggalan. Indikator pembangunan yang kita inginkan maupun menjadikan republik ini menjadi makin kuat, jadi itulah konsekuensinya (utang bertambah)," jelasnya.
Baca juga: Utang Negara Bertambah, Menko Darmin: Yang Penting Dipakai untuk Infrastruktur
Sebagai informasi, posisi utang pemerintah hingga Juli 2017 mengalami kenaikan sebesar Rp73,47 triliun dari bulan sebelumnya yang sebesar Rp3.706,52 triliun. Jumlahnya pada bulan ketujuh mencapai Rp3.779,98 triliun.
Mengutip data dari laman resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Jumat (18/8/2017), kenaikan utang sebesar Rp73,47 triliun berasal dari penerbitan SBN (neto) sebesar Rp65,50 triliun dan penarikan pinjaman (neto) sebesar Rp7,96 triliun.
Sementara dari total utang, jumlah tersebut terdiri dari penerbitan surat berharga negara (SBN) sebesar Rp3.045,0 triliun serta pinjaman sebesar Rp734,98 triliun.