MANADO - Provinsi Sulawesi Utara telah mengekspor crude coconut oil (CCO) atau minyak kelapa kasar ke Belanda sebanyak 16.000 ton pada semester pertama 2017. Produk ekspor itu mampu menyumbang devisa kepada negara sebesar USD24,25 juta atau sekira Rp322,5 miliar.
"CCO yang diekspor itu mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar USD24,25 juta," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Darwin Muksin di Manado, Sabtu, (19/8/2017).
Baca Juga: Wow! Ekspor Minyak Kelapa Sawit Indonesia ke Pakistan Capai USD1,6 Miliar
Darwin mengatakan bahwa pasar Belanda sudah menjadi salah satu tujuan utama ekspor CCO Sulut setelah Amerika Serikat.
Permintaan yang tinggi akan CCO dari Belanda ini, kata dia, harus dimanfaatkan dengan baik oleh petani dan pengekspor asal Sulut.
"Makin banyak permintaan ekspor, akan makin sejahtera masyarakat di Sulut," katanya.
CCO, kata dia, merupakan produk turunan kelapa yang berada di urutan pertama produk ekspor Sulut.
Baca Juga: RI-Malaysia Mengadu ke WTO soal CPO, Ada Apa?
Ia mengungkapkan bahwa negara tujuan ekspor CCO Sulut baru dua negara. Ke depannya, dia optimis jumlah negara tujuan ekpor dapat terus meningkat lantaran kualitas CCO Sulut terbilang bagus.
Oleh karena itu, dia memandang pentingnya menjaga mutu dan volume dengan baik agar pasar makin terbuka luas.
Baca Juga: Produk Turunan Sawit RI Dituding Merugikan, Kemendag Ajukan Banding di WTO
"Kualitas produk yang baik, akan memudahkan kita menjual komoditas tersebut," pungkasnya. (ulf)
(Rani Hardjanti)