Bandara Notohadinegoro Mulai Dibangun 2018, Menhub: Harus Cepat karena Ada Potensi Pariwisata

Antara, Jurnalis
Senin 21 Agustus 2017 11:19 WIB
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Menteri Perhuhungan Budi Karya Sumadi mengatakan, Bandara Notohadinegoro di Kabupaten Jember, Jawa Timur harus mampu menunjang potensi pariwisata di daerah setempat.

"Potensi wisata yang dimiliki Kabupaten Jember luar biasa karena adanya Jember Fashion Carnaval (JFC), wisata religi dan wisata edukasi," kata Menteri Perhubungan dalam siaran pers yang diterima Antara di Jember, Senin (21/8/2017).

Baca Juga: Kembangkan Bandara Notohadinegoro, Kemenhub Targetkan Angkut 360 Ribu Penumpang per Tahun

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau Bandara Notohadinegoro Jember bersama Direktur Jenderal Perhubungan Udara Agus Santoso yang didampingi oleh Bupati Jember Faida dan Ketua DPRD Jember Thoif Zamroni, Minggu (20/8).

"Untuk itu pengembangan Bandara Notohadinegoro adalah suatu keharusan untuk mengimbangi potensi pariwisata tersebut. Dibangunnya bandara itu dengan cepat, maka optimistis dapat menunjang pariwisata, serta apa yang diinstruksikan Presiden dapat berjalan dan harapan masyarakat dapat terpenuhi dengan baik," katanya.

Baca Juga: Go International, Bandara Blimbingsari Serap Investasi Rp300 Miliar untuk Tahap I

Ia mengatakan pengembangan Bandara Notohadinegoro itu akan dimulai tahun 2018, sehingga selama satu hingga dua bulan ke depan akan dilakukan perencanaan dan tahun 2017 dengan anggaran yang ada akan dilakukan penyelesaian-penyelesaian teknis.

"Kita akan mulai pengembangan awal pada 2018, namun syarat untuk mendapat anggaran dari APBN harus ada serah terima aset Bandara Jember kepada pemerintah pusat," ujarnya.

Sementara Direktur Jenderal Perhubungan Udara Agus Santoso menambahkan untuk mengembangkan ekonomi nasional maka diperlukan pengembangan wilayah di tempat-tempat strategis yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi.

"Dalam hal ini untuk memenuhi Nawacita ke 7 yaitu merealisasikan kemandirian ekonomi dengan mengembangkan pusat-pusat strategis ekonomi daerah," tuturnya.

Itulah sebabnya untuk tahun-tahun ke depan, Presiden Joko Widodo mengembangkan bandara-bandara di daerah sehinga kegiatan ekonominya akan terpacu mengalami pertumbuhan ketika infrastruktur bandar udara dikembangkan.

"Misalnya Bandara Tasikmalaya, Bandara Blimbingsari Banyuwangi, Bandara Notohadinegoro Jember. Kami tahu bahwa daerah-daerah tersebut sudah memiliki potensi ekonomi dan merupakan tempat strategis ekonomi daerah," katanya.

Kabupaten Jember yang merupakan kota pelajar dan posisinya di persimpangan Lumajang, Bondowoso dan Banyuwangi terdiri dari multi etnis antara suku Madura dan Jawa Mataraman, sehingga menjadikan Jember berpotensi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dengan potensi ekonomi seperti perkebunan kopi dan kakao, pertanian dan wisata.

Kabupaten Jember selain tempatnya strategis berdekatan dengan Pulau Bali yang sudah merupakan tujuan wisata dunia, Jember dijadikan bandar udara alternatif selain dari dukungan terhadap keselamatan. Bandara Bali juga mendapatkan manfaat dampak dari wisatawan yang semula wisatawan Bali saja menjadikan wisatawan Bali dan Jember. Selain itu, Jember menghadirkan pertunjukan yang luar biasa yang dikenal dengan Jember Fashion Carnival.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya